Friday, March 27, 2015

Dosen, Kamu dan Skripsi

1. Di depan dosen skripsi kamu harus menjaga muka. Setiap janjian untuk bimbingan jangan datang terlambat walau 5 menit saja

jangan datang terlambat
jangan datang terlambat via www.educationquest.org
Skripsi itu tidak hanya penting untuk perkembangan intelektual tapi juga mental. Salah satu yang dilatih di sini adalah kedisplinan. Mulai displin mengerjakan skripsi sampai dengan datang bimbingan. Maka dari itu Hipwee sarankan untuk selalu datang lebih awal dari jam bimbingan yang telah ditetapkan. Bagi kamu yang punya kebiasaan datang terlambat segeralah untuk merubah kebiasaanmu tersebut.
Datang tepat waktu akan mengesankan bahwa kamu punya niat yang kuat untuk segera menyelesaikan skripsi. Tidak hanya itu tidak terlambat saat bimbingan menghindari kemungkinan juga kalau kamu bakal ditinggal karena gak datang pada waktu yang ditetapkan. Idealnya sih kamu sudah tiba satu jam sebelum jadwal bimbingan yang sudah beliau beri tahu. Dengan begitu kamu setidaknya juga masih punya waktu untuk mengecek apakah hasil yang akan kamu konsultasikan sudah selesai dengan koreksinya di minggu lalu.



2. Pastikan kamu pakai kemeja atau celana panjang yang rapi. Biarkan dosenmu tahu kalau kamu memang datang untuk menemuinya, bukan karena sedang asal di kampus saja

tampil rapi biar enak dilihat
tampil rapi biar enak dilihat via fotorgafimalinda.blogspot.com
Tidak ada memang aturan yang mengatur seperti apa baju yang kamu pakai saat sedang bimbingan. Tapi kalau kamu tampil berantakan maka bisa saja hal tersebut membuatnya hilang mood. Maka dari itu berusahalah untuk selalu tampil rapi saat tiba waktunya bimbingan. Siapa pun tentu senang melihat orang berpenampilan rapi saat bertemu dengannya termasuk juga dosen pembimbingmu itu.
Dengan tampil rapi ada kesan bahwa kamu menghargai setiap pertemuan dengannya. Tidak perlu pakaian yang mahal tapi yang penting enak dipandang. Pastikan pula kamu sudah mandi sebelum bertemu dengannya. Tubuh yang segar dan wangi akan tidak hanya berguna baginya tapi juga kamu. Kamu jadi lebih mudah berkonsentrasi mendengar semua koreksi dari pembimbingmu ini.


3. Sama seperti PDKT ke gebetan, kamu juga harus tahu dia sampai lapisan terdalam. Kepo akun media sosialnya sah-sah saja kamu lakukan

ajak beliau ngobrol
ajak beliau ngobrol via littleucrit.wordpress.com
Selama menjadi anak bimbingannya suka atau tidak kamu harus dapat menyesuaikan diri agar di antara kalian bisa terjalin komunikasi yang baik. Bukannya bermaksud cari muka atau gimana, tapi kalau kamu bisa menjalin cerita dengannya proses mengerjakan skripsi akan jadi lebih mudah ke depannya. Untuk itulah kalau kamu perlu nih mencari bahan pembicaraan yang dapat kamu bawa saat bimbingan. Misalnya nih :
“Pak, kemarin baru habis umroh ya? Berapa hari di sana?”
“Saya lihat ibu loh kemarin di acara Mata Mertua jadi pembicara”
Berbicara di sela-sela bimbingan itu perlu agar proses konsultasi tidak berjalan kaku. Tidak perlu berlebihan dalam membangun pembicaraan yang penting di antara kalian dapat terjalin kedekatan. Pada dasarnya dosen pembimbing itu sama dengan orangtua kita yang senang diajak bicara. Jadi jangan ragu untuk mengajaknya bicara yah. Terkadang kesukaran skripsi itu bukan terletak di temanya tapi bisa juga karena kalian tidak dapat membangun komunikasi yang baik dengan pembimbing kalian.


4. Sebagai anak bimbingan yang beriman kamu harus sadar diri. Jangan mengulang kesalahan yang sebelumnya sudah Beliau koreksi

catat dengan baik koreksinya
catat dengan baik koreksinya via masjaki.com
Dosen pembimbingmu akan naik emosinya ke ubun-ubun kalau anak bimbingannya selalu membuat kesalahan yang sama ditiap minggu. Maka dari itu catat semua masukannya dan lakukanlah sesuai dengan petunjuk yang ia berikan. Jika memang dosen pembimbingmu adalah orang yang kalau bicara cepat, minta izinnya untuk merekam pembicaraan antara kalian agar kamu tak kelupaan terhadap segala koreksinya.
Kesibukan sebagai dosen terkadang bisa jadi membuatnya jadi tak sabar kalau kamu terus melakukan kesalahan. Maka dari itu agar dia gak kesal sama kamu, berusahalah membuat kesalahan sekecil mungkin. Jangan lupa selalu cek hasil akhir revisimu sebelum diperlihatkan kepadanya. Seorang dosen tentu bisa membedakan mana usaha asal-asalan dan usaha maksimal dari mahasiswanya. Dengan keseriusanmu mengerjakan skripsi maka ia akan merasa simpati dengan usahamu ini.


5. Sesekali tanyakan juga kabar soal keluarganya. Dengan begini kamu juga menghargainya sebagai manusia

berukan perhatian
berukan perhatian via zahratulkamila.wordpress.com
Sama seperti manusia pada umumnya dosen pembimbingmu tentu merasa senang jika ada yang memerhatikan. Maka dari itu bertanya soal keluarga atau kehidupannya tentu akan sangat berguna asal dilakukan dengan cara tak berlebihan. Misalnya saja nih kamu tahu kalau anaknya lagi sakit, sekedar bertanya dengan:
“Gimana anaknya bu sudah baikan?”
atau bisa juga
“Istri Pak Risang jadinya mau ambil S3 di mana pak?”
Bertanya hal-hal ringan seperti ini secara psikologis akan membuat kalian merasa dekat. Dosen pembimbingmu pun merasa bahwa kamu tidak hanya orang yang datang karena perlu bimbingan tapi juga tertarik untuk dekat padanya. Mungkin di awal-awal kamu merasa canggung bertanya hal seperti ini. Tapi bila kamu sudah terbiasa lama-lama obrolan tentang keluarganya atau keluargamu akan terasa nyaman juga.


6. Kalau dosenmu itu menulis buku yang masih sejalan dengan topik skripsi, jangan ragu mencomotnya sebagai sumber referensi. Ini cara elegan untuk membuatnya merasa dihargai

pakai buku beliau
pakai buku beliau via ferryilkom42.wordpress.com
Menggunakan buku karangan dosen pembimbing adalah jurus klasik yang bisa kamu gunakan agar dosen pembimbingmu senang. Memang sih kesannya curang tapi Hipwee rasa kalau bukunya masih relevan dengan skripsimu tak ada salahnya hal tersebut kamu lakukan. Dengan menggunakan buku karangan beliau sebagai sumber referensi akan membuatnya merasa dihargai. Jika sudah begitu kelancaran mengerjakan skripsi semakin mudah kamu gapai.
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa mengerjakan skripsi itu butuh sedikit trik agar membuatnya menjadi lebih mudah. Tidak perlu terlalu idealis dengan berpikir mengambil hati dosen pembimbing itu tak perlu. Asal kamu menarik simpati beliau dengan cara yang wajar, sepertinya tidak akan berlebihan jika hal tersebut dilakukan.

Sebetulnya masih ada banyak nih cara yang bisa kamu tempuh jika ingin dekat dosen pembimbingmu. Nah bagi kamu yang punya trik khusus untuk membuat hubungamu dengan beliau semakin asyik jangan ragu untuk membagikannya melalu kolom di bawah ini ya.

Ayah, Terima Kasih Telah Mengajariku Makna Sebenarnya dari Menjadi Kaya

 | 1,100 shares

Permisi. Bolehkah aku berbagikisah hidupku, di tengah-tengah kesibukanmu hari ini? Aku ingin kalian yang membaca cerita ini tidak melakukan kesalahan yang sama. Bukan, ini bukan roman picisan tentang ditinggalkan atau meninggalkan cinta. Ini adalah kisah hidup yang kualami bersama ayahku, yang sekarang sudah mendiang. Kisah yang akan mengajarkan kalian makna kehidupan secara lebih mendalam.

Waktu kecil hingga remaja, aku tidak mengenal ayahku dengan benar. Sifat-sifatnya membingungkanku dan aku tak melihatnya sebagai teladan.

aku tidak melihat figur yang bisa kucontoh
aku tidak melihat figur yang bisa kucontoh via www.tumblr.com
Tidak, bukan karena ayahku tukang mabuk dan bermain kartu. Aku hanya membenci dirinya karena kami berdua hidup miskin dan serba kekurangan. Ayahku bekerja serabutan, apapun dikerjakan. Ia pengepul barang rongsokan, terkadang juga bekerja sebagai sales yang memiliki setumpuk brosur untuk dibagikan, hingga berperan sebagai badut dengan dandanan berlebihan.
Aku tak mengerti kenapa ia harus bekerja lebih keras namun kami tak pernah kaya. Bagaimana bisa? Apa ayah gemar menghambur-hamburkan uang di belakangku? Ya, pemikiran itu sempat terlintas di benakku yang masih berseragam putih biru, membuatku semakin membenci sosok beliau.
Yang semakin membuatku jengah padanya adalah ketika ayah dari teman-temanku bekerja dengan setelan yang terlihat keren, ayahku harus mengenakan kostum badut yang membuatku malu bukan kepalang. Ayah teman-temanku juga mengendarai motor dan mobil mengkilap, tidak seperti ayahku yang mengendarai mobil penuh dengan barang rongsokan. Lalu apa yang patut dibanggakan?
Yang aku tahu, aku tidak ingin menjadi dirinya. Ya, aku ingin segera tumbuh dewasa menjadi pria yang kaya.


Ketakutanku adalah aku dan beliau bernasib sama. Aku belajar lebih keras agar punya hidup yang lebih baik — yang bisa membuatku bangga

aku ingin belajar giat
aku ingin belajar giat via www.dailymail.co.uk
Suatu malam ketika aku sedang berkutat dengan buku, Ayah memberikan uang saku kepadaku. Uang yang jumlahnya tak seberapa itu diberi tambahan ekstra oleh Ayah dengan beberapa lembar ribuan lagi. Kemudian Ayah berkata bahwa kita harus menyisihkan uang untuk disumbangkan. Beliau pun mengeluarkan toples bekas yang sudah dilubangi tutupnya dan disulap menjadi celengan. Beliau memasukkan beberapa lembar puluhan ribu ke dalamnya kemudian memintaku juga memasukkan sebagian uang milikku.
Sejenak aku termangu. Kemudian kuajukan pertanyaan kepadanya:
“Yah, kenapa kita tidak pernah kaya?”
Ayahku tersenyum mendengar lontaran pertanyaanku, kemudian beliau menjawab,
“Kata siapa kita tidak kaya? Menjadi kaya bukan tentang berapa banyak uang yang kamu punyai, tetapi seberapa banyak kamu memberi. Saat kamu memberi kamu akan merasa lebih bahagia, Nak.”
Aku tetap belum paham apa yang dituturkan Ayah. Nyatanya toh aku tidak bahagia. Aku tidak bisa sesuka hati membeli mainan mahal seperti punya kawan atau bahkan mengganti tas sekolah yang sudah sangat usang. Di pikiranku saat itu, bahagia sama dengan ketika aku memiliki banyak uang. Aku meyakini, bahwa jika aku kaya aku pasti akan bahagia.
Aku pun bertekad baja untuk belajar dan menggapai mimpiku. Aku rela begadang supaya mendapat nilai sempurna saat ujian. Aku juga tidak segan bertanya pada guru saat butuh kejelasan dalam pelajaran. Kebencianku pada Ayah menuntunku bekerja dan belajar dua kali lipat. Aku ingin mengukir prestasi, bisa hidup sukses sehingga bisa ongkang-ongkang kaki dan tak perlu berpeluh di bawah matahari.


Prestasiku baik di sekolah. Diterima di universitas bagus, aku merantau dan jarang pulang karena menikmati jarak di antara kami

aku menikmati jarak diantara kami
aku menikmati jarak diantara kami via figment.com
Kerja kerasku sedari kecil membuahkan hasil. Aku selalu mendapat nilai sempurna dan berhasil mengukir prestasi. Bahkan, pengajuan beasiswa di perguruan tinggi pun dengan mudahnya lolos seleksi. Betapa senang hatiku, akhirnya jalan menuju kesuksesan menemukan titik terangnya.
Diam-diam aku juga merasa gembira karena aku bisa tinggal jauh dari Ayah. Ya, aku tak perlu malu lagi jika diledek teman karena ayahku hanya bekerja sebagai badut serabutan. Bahkan, jika nanti kawan kuliahku bertanya apa pekerjaan Ayah, aku bisa dengan mudahnya bersilat lidah dan tidak mengatakan kebenaran. Toh ayahku tak mungkin menyusul ke kota rantau, tentu ia tak punya ongkos untuk mendatangiku.
Setelah menamatkan bangku kuliah, aku pun meneruskan meniti karir di kota rantau. Aku jarang pulang, jika ayah menelepon karena rindu aku selalu memiliki sejuta alasan untuk menolak pulang.
Yang belum aku sadari adalah usia Ayah tidak sepanjang yang aku kira, Ayah pun meninggalkanku tanpa pernah mencicipi kesuksesanku dan menikmati rasanya jadi orang kaya.


Sampai suatu ketika kenyataan menamparku, ayah adalah sosok pahlawan nyata dalam hidupku

ayah adalah pahlawanku
ayah adalah pahlawanku via cinema.jeuxactu.com
Saat Ayah tiada, mau tak mau aku harus pulang untuk mengurus rumah serta pemakaman. Saat sedang membereskan barang usang milik ayah, aku menemukan toples yang berisi recehan berikut dengan surat dari yayasan amal. Aku tidak paham kenapa namaku tertulis di pojokan amplop padahal aku belum pernah menyumbangkan satu receh pun kepada mereka.
Akhirnya kuputuskan untuk mendatangi yayasan tersebut demi menemukan jawaban. Kenyataan yang menohok ulu hatiku pun kudapatkan. Ya, ayahku adalah donatur tetap di yayasan tersebut sedari aku berusia belia. Beliau menggunakan namaku sebagai nama donaturnya. Bahkan, ayah juga bekerja sebagai badut demi menghibur serta mengembalikan semangat hidup anak-anak pengidap penyakit. Disini ayahku dipuja dan dicintai, ya ayahku adalah pahlawan mereka.
Betapa remuk redam hatiku mendengar tutur kata mereka. Tak sekalipun terlintas di benakku bahwa ayah rela membanting tulang tidak hanya memenuhi kebutuhanku tetapi juga demi kebahagiaan orang lain. Mereka juga berujar bahwa masa tua ayah tetap dihabiskan untuk membanting tulang demi bisa terus berdonasi.
Ah, Ayah, aku baru menyadari inilah maksud dari tuturmu tempo hari, inilah resep hidupmu untuk bahagia. Meski hidupmu tak berkecukupan namun kau selalu memberi supaya hatimu tetap tenang.
Terimakasih ayah atas pelajaran hidup yang kauberikan padaku walaupun aku sedikit terlambat untuk menyadarinya. Terimakasih pernah hadir di kehidupanku dan menjadi ayahku.

Perpustaan di rumah

Ibarat jendela, buku adalah jalan pintas untuk melihat dunia. Bahkan kamu rela menghabiskan uang jajan demi membeli buku-buku favoritmu, hingga koleksi buku yang ada di kamarmu menggunung. Kalau sudah begini, kenapa kamu tak terpikir untuk membuat semacam perpustakaan mini?
Kamu gak harus punya ruangan yang besar, kok. Manfaatkan saja sela-sela furnitur atau ruang kosong di rumahmu untuk menata buku dengan cantik. Dua belas desain perpustakaan di bawah ini bisa memberimu inspirasi. Yuk, nabung buat membangunnya mulai saat ini!

1. Membaca itu ibarat candu. Rak buku dengan tempat duduk yang empuk akan semakin memanjakanmu

Kursi praktis untuk perpustakaan unik
Kursi praktis untuk perpustakaan unik via www.jillzy.com
Rak buku tak melulu harus berbentuk kotak atau persegi panjang. Buat saja rak hemat tempat dengan sofa empuk di dalamnya sebagai perpustakaan di rumah. Selain menyimpan buku dengan efisien, kamu juga jadi punya tempat yang enak untuk duduk dan membaca. Kumpulkan uang dari sekarang supaya saat kamu sudah punya rumah sendiri nanti, kamu tinggal pesan rak buku seperti ini pada furniture designer. Dijamin, kamu akan makin jadi kutu buku!


2. Solusi cerdas lainnya adalah membuat rak dari anak kolong tangga

Tangga yang bisa dijadikan untuk rak buku
Tangga yang bisa dijadikan untuk rak buku via starspangle200.org
Tak punya ruangan kosong bukan alasan untuk tidak membuat perpustakaan di rumah. Kamu bisa memanfaatkan kolong anak tangga sebagai rak buku. Namun, kamu harus mengkonstruksi anak tangga dengan menggunakan kayu agar ruang untuk buku bisa lebih luas. Nah, hemat dana dan hemat tempat ‘kan? Kamu mau coba?


3. Teman-teman pasti akan jatuh cinta pada rumahmu kalau kamu punya sofa secantik ini

Sofa jadi rak buku
Sofa jadi rak buku via flavorwire.com
Konon katanya, membuat perpustakaan itu butuh modal banyak. Salah satu modalnya adalah space yang luas. Tapi itu dulu! Sekarang, kamu bisa buat perpustakaan rumah yang nyaman berbentuk sofa. Bukan sembarang sofa, tempat duduk ini punya space untuk menyelipkan buku di sisi-sisinya. Tabung uang dari sekarang supaya kamu bisa memesan rak seperti ini di masa depan. Dengan rak seperti ini, membaca buku bisa bikin lebih nagih.


4. Menyusun koleksi buku di rak yang setinggi atap sudah bukan masalah, karena kamu punya tangga portable yang bisa digeser kiri-kanan.

Perpustakaan unik di rumah
Perpustakaan unik di rumahmu via www.miaohuifac.com
Agar koleksi bukumu tersimpan dengan baik, maka kamu harus menatanya dengan rapi. Tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk membuat ruang tambahan, kamu bisa coba membuat rak buku hingga atap. Tak perlu cemas bagaimana cara mengambilnya, karena kamu bisa gunakan tangga rumah portable. Nah, praktis ‘kan? Sayang lho kalau ruang di tembok bagian atas dibiarkan kosong begitu saja.


5. Selain hemat ruang, sofa seperti ini bisa membuat rumahmu terlihat futuristik.

Kursi untuk perpustakaan
Kursi unik untuk perpustakaan via sabiehc.wordpress.com
Menyimpan buku tak melulu harus menggunakan rak yang dipaku di tembok, karena kamu bisa menatanya di sofa serbaguna. Agar lebih hemat tempat, instruksikan pembuat furnitur untuk membuat sofa berbentuk lingkaran dengan ruang untuk buku di sekelilingnya. Bukan hanya hemat ruang, perpustakaan mini ini juga bisa membuat kamarmu terlihat futuristik.


6. Jika tembokmu sudah penuh buku, gak ada salahnya pasang rak tambahan di balik pintu.

Pintumu juga bisa dibikin tempat buku perpustakaan di rumah
Pintumu juga bisa dibikin tempat buku perpustakaan di rumah via funny-pictures.picphotos.net
Jika ruang perpustakaanmu sudah penuh dengan buku koleksimu, gak ada salahnya membuat rak tambahan di balik pintu. Kamu bisa gunakan rak tambahan ini untuk meletakkan beberapa koran, majalah langganan, atau komik agar pintumu tak terlalu berat. Desain pintu seperti ini juga bisa membuat perpustakanmu lebih berkesan klasik dan kental pengetahuan lho.


7. Menciptakan perpustakaan di ruangan yang sempit sudah bukan hal yang mustahil. Manfaatkan saja langit-langit rumah!

Perpustakaan rumah unik
Perpustakaan rumah yang unik via www.cbsproperty.com.au
Mempunyai ruangan yang sempit bukan berarti punya perpustakaan sendiri itu mustahil. Kamu bisa manfaatkan langit-langit rumah untuk menyimpan koleksi. Saat membangun rumah, kamu bisa minta arsitek rumahmu untuk membuat lubang tambahan di kamar, lalu pasang beberapa papan rak melingkar di sana. Tak perlu khawatir bagaimana cara mengambilnya, karena kamu bisa gunakan tangga yang bisa dipindah kearah mana saja. Kreatif, ‘kan?


8. Hanya dengan membuat rak yang bisa “bicara”, perpustakaanmu bisa terlihat asyik tanpa banyak hiasan.

Perpustakaan di rumah yang unik
Perpustakaan di rumah yang unik via yaraafandi.wordpress.com
Menciptakan perpustakaan yang asyik itu gak harus dengan banyak hiasan kok, kamu hanya perlu mengubah rak bukumu menjadi bentuk huruf. Kamu bisa memesan kepada furniture maker untuk membuat rak dari alumunium atau plastik membentuk abjad yang ditempelkan pada tembok sesuai kata yang kamu inginkan. Dengan desain seperti ini, dijamin perpustakaan rumahmu pasti akan terasa lebih happy.


9. Ajak orang-orang di rumah untuk berkelana dengan membaca buku yang ditata di rak berbentuk negara

Rak buku untuk perpustakaan unik di rumah
Rak buku untuk perpustakaan unik di rumah via mofur.blogspot.com
Selain rak buku dengan bentuk huruf, kamu juga bisa membuat rak buku berbentuk benua atau negara. Mungkin saja benua Australia, Amerika atau benua Afrika. Atau mungkin kamu malah bisa membuat rak dalam berbagai bentuk pulau di Indonesia. Nah, lalu ajak semua anggota keluarga untuk melihat dunia dari “jendela” yang tertata di rak unik ini.


10. Gak ada salahnya melapisi semua dindingmu dengan rak buku, termasuk dinding yang berada di sekitar pintu.

Manfaatkan tembokmu
Manfaatkan tembokmu via www.sneakersonjp.com
Saking banyaknya buku yang kamu punya, kadang kamu sampai bingung menatanya. Mungkin biasanya kamu membiarkan sisi dekat pintu tetap kosong atau mengisinya dengan hiasan bunga palsu. Nah, sekarang gak ada salahnya kamu coba buat rak di setiap tembok rumahmu, tak terkecuali sisi kanan, kiri, dan atas pintu. Cara ini bisa menghemat tempat dan membuat cita rasa keilmuan di perpustakaanmu lebih kental.


11. Rak yang terbuat dari tangga portablebukan hanya bisa menghemat uang. Perpustakaan minimu juga jadi enak dipandang.

Rak buku untuk perpustakaan unikmu di rumah
Rak buku untuk perpustakaan unikmu di rumah via www.sneakersonjp.com
Kamu tak harus menggunakan rak kayu untuk menata perpustakaanmu. Sekarang kamu bisa manfaatkan tangga portableyang disusun menjadi rak buku. Caranya, paku tangga tersebut di tembok secara terbalik, lalu tambahkan beberapa papan sebagai alas rak. Nah, gampang ‘kan? Selain hemat uang dan mudah dibuat, rak seperti ini juga bisa menampung koleksimu yang segudang.


12. Mau yang lebih hemat uang dan ruang? Buat saja rak buku di ruang kosong di bawah tangga

Tangga rumah dijadikan perpustakaan
Rak unik untuk perpustakaan via www.wipingoutthousands.com
Minimnya ruang seringkali menjadi kendala untuk membuat perpustakaan. Nah, agar lebih hemat, kamu bisa membuat rak yang berfungsi ganda menjadi tangga. Sebelum membangun rumah, pastikan pada arsitek rumahmu untuk membuat tangga yang terbuat dari kayu, lalu di bagian bawahnya dibentuk kotak-kotak untuk meletakkan buku. Desain seperti ini juga bisa membuat ruanganmu jadi lebih cantik.


Mimpi punya perpustakaan pribadi tak perlu menunggu punya rumah besar, karena sekarang kamu bisa memanfaatkan cela-cela di ruangan sempit untuk menata buku kesayanganmu.
Hayo, kamu pilih desain yang mana?

Thursday, March 26, 2015

7 simple trick of interview


Sebagai seseorang yang sedang giat mencari kerja, kamu tentu ingin diterima di perusahaan incaran. Kamu melakukan persiapan yang benar-benar matang, dan setelah mengirim berkas lamaran, kamu pun segera menerima panggilan wawancara kerja.
Tantangannya, bagaimana sih supaya kamu lolos dan diterima?
Sebelumnya Hipwee pernah membahas tips dan trik menyambut wawancara kerja di artikel ini. Apa yang harus kamu tanyakan sebagai fresh graduate yang baru melamar kerja juga sudah pernah dibahas disini. Tapi, itu semua belum cukup untuk persiapan wawancara yang matang. Kamu juga perlu tahu cara mengambil hati pewawancara lewat 7 trik psikologis sederhana di bawah ini.
Selamat menyimak, dan semoga bisa membantumu, ya!

1. Sebelum wawancara, pergilah ke toilet dan cuci tanganmu dengan air hangat
Cuci tanganmu dan aliri dengan air hangat via www.pecsma.hu
Untuk sukses dalam wawancara kerja, kamu perlu persiapan matang. Berpakaian pantas dan datang lebih awal saja tidak cukup. Kamu juga harus menciptakan kesan bahwa kamu orang yang “yakin” dan percaya diri. Salah satu caranya, percaya atau tidak, adalah dengan membuat tangan kita hangat.
Sesi wawancara biasanya dimulai dengan jabatan tangan. Tangan yang dingin dan berkeringat akan menimbulkan kesan kalau kamu gugup dan nggak santai. Sebaliknya, tangan yang hangat dan kering akan secara bawah sadar menciptakan kesan bahwa kamu pribadi yang ramah dan terbuka.


2. Tirukan gerakan tubuh sang pewawancara
Tirukan gerakan pewawancara via www.foxbusiness.com
Jika seseorang tertarik dengan lawan bicaranya, secara tidak sadar dia akan menirukan gerak-gerik lawan bicara tersebut. Ketika lawan bicaranya menggaruk kepala, dia juga akan sedikit menggaruk kepalanya. Kalau lawan bicaranya mengerutkan dahi, dia akan ikut mengerutkan dahi.
Nah, tirukan saja gerak-gerik tubuh pewawancaramu untuk menimbulkan kesan bahwa kamu tertarik padanya dan menghargai dia. Jika kamu bisa melakukannya dengan halus, sang pewawancara akan lebih mempercayaimu dan menyukai pribadimu.


3. Selalu ambil waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan
Ambil waktu buat berpikir via www.facebook.com
Tunggulah hingga beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan. Ini akan membuatmu terlihat sebagai pribadi yang tenang dan percaya diri. Jawabanmu juga akan terdengar lebih meyakinkan. Pasalnya, seseorang yang memang yakin terhadap pendapatnya tak akan segan meminta lawan bicaranya menunggu beberapa detik sebelum mengatakan sesuatu. Secara psikologis, sesuatu yang baik memang pantas ditunggu-tunggu.


4. Hati-hati dengan bahasa tubuhmu
Hati-hati dengan bahasa tubuhmu via www.theherald.com.au
Kita biasanya tidak sadar dengan bahasa tubuh sendiri. Padahal, bahasa tubuh ini bisa mengatakan lebih dari apa yang mulut kita sampaikan. Tangan yang dilipat di depan dada menunjukkan ketidaknyamanan, dan bermain-main dengan pulpen bisa berarti kamu gugup. Hati-hati — jika sang pewawancara menangkap ketidaknyamanan kita, itu bisa membuatnya merasa tidak nyaman juga. Kebayang ‘kan sesi wawancaramu bakal jadi seperti apa?

5. Carilah hal yang kamu suka dari sang pewawancara
Apa yang ma via likealady.bg
Hal-hal sederhana saja, seperti pertanyaan yang diajukannya. Puji dengan tulus ketika pertanyaan itu menarik bagimu. Tapi kalau kamu sebenarnya tidak suka atau menganggap pertanyaan-pertanyaannya biasa saja, ya jangan memaksa juga. Intinya adalah jadi cukup terbuka untuk menyukai sesuatu, dan cukup tulus untuk memujinya.

6. Sejak pertama kali tahu kapan tanggal wawancara, langsung visualisasikan sesi tanya-jawab yang ideal
Visulisasikan sesi wawancaramu via blog.nextstepu.com
Memvisualisasikan sesi interview ideal akan membantu otakmu lebih tenang. Visualisasi ini bisa kamu mulai sejak pertama kali kamu tahu kapan tanggal wawancaramu. Jika kamu diberitahu 1 minggu sebelum wawancara dimulai, maka sempatkanlah menghabiskan waktu setiap hari selama seminggu itu untuk membayangkan apa yang akan ditanyakan, dan bagaimana kamu akan menjawabnya.
Sepanjang sesi wawancara, visualisasikan pula bahwa kamu akan menjawab segala pertanyaan dengan tenang. Dengan begini, kamu tidak akan langsung panik ketika “ditodong” pertanyaan-pertanyaan yang rumit.

7. Baca baik-baik ekspresi tubuh sang pewawancara
Perhatikan ekspresi sang pewawancara via gulfelitemag.com
Ekspresi tubuh sang pewawancara juga harus kamu awasi. Jadikan itu panduanmu untuk mengetahui apa saja yang harus kamu lakukan sepanjang wawancara.
Sebagai panduan awal, ada tiga ekspresi tubuh yang bisa kamu perhatikan. Jika pewawancara mencondongkan badannya ke arahmu, kemungkinan dia tertarik dengan jawaban yang kamu lontarkan. Jika dia terus menatapmu, sebenarnya dia menunggumu mengelaborasi jawaban yang sedang kamu berikan. Jika dia menaikkan alis, tarik napas dan tetap tenang. Jelaskan ulang jawabanmu dengan kata-kata yang lebih meyakinkan.
Cukup sederhana untuk kamu hapalkan, bukan?

7 trik psikologis ini tidak terlalu susah buat kamu tiru. Jika benar-benar mengaplikasikannya, mereka bisa jadi senjata pelengkapmu dalam wawancara. Semoga kamu sukses, ya!

From:
http://www.hipwee.com/tips/7-trik-psikologis-sederhana-agar-kamu-sukses-wawancara-kerja/

Tuesday, March 10, 2015

Peserta dan Kepesertaan Jaminan Kesehatan

Peserta dan kepesertaan Jaminan Kesehatan diatur dalam Bab II, mulai dari  Pasal 2 sampai dengan Pasal  9 Perpres Nomor 12 Tahun 2013.
Menurut Pasal 2 Perpres, Peserta Jaminan meliputi:
  1. Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.
    Penetapan Peserta PBI Jaminan Kesehatan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang PBI Jaminan Kesehatan.
  2. Bukan PBI Jaminan Kesehatan,yaitu orang yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:
  1. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya;
  2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya;dan
  3. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya.
Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tidak membatasi jumlah anggota keluarga yang menjadi Peserta Jaminan Kesehatan.
Ketentuan tersebut diatas berbeda dengan Pasal 20 ayat (1) UU SJSN yang menentukan ”Peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.” Kemudian pada ayat (2) ditentukan ”Anggota keluarga peserta berhak menerima manfaat jaminan kesehatan.”
Pada ayat (3) ditentukan ”Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain yang menjadi tanggungannya dengan penambahan iuran.”
Dari Penjelasan ayat (3) dapat disimpulkan bahwa UU SJSN membatasi anggota keluarga peserta yang berhak menerima manfaat jaminan kesehatan paling banyak 5(lima)orang yaitu suami/istri dan paling banyak 3 (tiga) orang anak sah, karena anak ke empat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua dapat diikutsertakan dengan menambah iuran.
Perlu ditambahkan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat(6) Perpres, warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam bulan) termasuk dalam kelompok Pekerja Penerima Upah dan Pekerja Bukan Penerima Upah.
Sedangkan Jaminan kesehatan bagi warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, menurut Pasal 4 ayat (7) Perpres diatur dengan peraturan perundang-undangan tersendiri.
RINCIAN KELOMPOK PESERTA
Rincian masing-masing kelompok Peserta Jaminan Kesehatan bukan PBI Jaminan Kesehatan diatur dalam Pasal 4 Perpres,sebagai berikut.
  1. Pekerja Penerima Upah terdiri atas:
  1. Pegawai Negeri Sipil;
  2. Anggota TNI;
  3. Anggota Polri;
  4. Pejabat Negara;
  5. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
  6. Pegawai swasta; dan
  7. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah.
Tidak jelas dalam Perpres apakah “pegawai tidak tetap”yang diangkat pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat(3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Kepegawaian sebagimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 termasuk Pekerja Penerima Upah atau tidak?
  1. Pekerja Bukan Penerima Upah terdiri atas:
  1. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri;dan
  2. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan Penerima Upah.
  1. Bukan Pekerja terdiri atas:
  1. Investor;
  2. Pemberi Kerja;
  3. penerima pensiun;
  4. Veteran;
  5. Perintis Kemerdekaan;dan
  6. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar Iuran.
  7. Perpres juga mengatur secara rinci siapa yang dimaksud dengan penerima pensiun yang dikelompokkan ke dalam kelompok Peserta Bukan Pekerja.
Penerima pensiun terdiri atas:
  1. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;
  2. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;
  3. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;
  4. penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c, dan
  5. Janda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak pensiun.
Perpres tidak menyebutkan secara ekplisit penerima pensiun pegawai swasta atau buruh yang berhenti dengan hak pensiun.
Mungkin mereka dapat dikategorikan pada penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c.
ANGGOTA KELUARGA PEKERJA PENERIMA UPAH
Anggota keluarga Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan  dari Pekerja Penerima Upah, menurut Pasal 5 ayat (1) Perpres meliputi:
  1. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan
  2. Anak kandung,anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan criteria:
  1. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
  2. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
Perpres tidak mengatur siapa yang dimaksud dengan anggota keluarga dari Peserta Bukan PBI dari Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja.
Pada ayat (2) ditentukan Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dapat mengikut sertakan anggota keluarganya yang lain.
Tidak ada penjelasan siapa yang dimaksud dengan anggota keluarganya yang lain.
Juga tidak ditentukan masalah penambahan iuran bagi Peserta yang ingin mengikut sertakan anggota keluarganya yang lain,sebagaimana diatur dalam pasal 20 ayat(3) UU SJSN.
Mengenai siapa yang dimaksud dengan “anggota keluarga yang lain” dapat ditemukan dalam Penjelasan Pasal 20 ayat (3) UU SJSN sebagai berikut: ”Yang dimaksud dengan” anggota keluarga yang lain ”dalam ketentuan ini adalah anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua.”
KEPESERTAAN WAJIB DAN PENTAHAPAN KEPESERTAAN
Menurut Pasal 6 ayat (1) Perpres, ditentukan bahwa kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap sehingga mencakup seluruh penduduk.
Pentahapan kepertaan Jaminan Kesehatan menurut ayat (2), dilakukan sebagai berikut:
  1. Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014 paling sedikit meliputi:
  1. PBI Jaminan Kesehatan;
  2. Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;
  3. Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya;
  4. Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero(Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia dan anggota keluarganya;dan
  5. Peserta Jaminan Pemeliharaan kesehatan Perusahaan Persero(Persero) Jaminan Sosial tenaga Kerja(Jamsostek) dan anggota keluarganya.
Perpres tidak mencantumkan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Markas Besar TNI sebagai Peserta Jaminan Kesehatan tahap pertama.
Juga tidak ada penjelasan apakah anggota TNI/Polri dan anggota keluarganya sebagaimana dimaksud diatas adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (2) huruf b  UU BPJS serta Peserta  Jamsostek yang dimaksud diatas adalah Peserta yang dialihkan sesuai dengan ketentuan Pasal 61 huruf a UU BPJS
  1. Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.
Perpres tidak mengatur rincian kegiatan yang harus dilakukan oleh BPJS Kesehatan untuk mencapai universal coverage pada tahun 2019.
Selain itu, juga tidak ada pendelegasian untuk penyususunanroad map menuju universal coverage Jaminan Kesehatan.
PESERTA YANG MENGALAMI PHK DAN CACAT TOTAL TETAP
Menurut Pasal 7 ayat(1) Perpres, Peserta yang mengalami PHK tetap memperoleh hak Manfaat jaminan kesehatan paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK tanpa membayar iuran.
Pada ayat (2) ditentukan, Peserta yang terkena PHK dan telah bekerja kembali wajib memperpanjang status kepesertaannya dengan membayar iuran.
Ketentuan ini menimbulkan persoalan, terutama yang berkaitan dengan ketentuan membayar iuran. Apakah iuran dibayar oleh Peserta yang mengalami PHK dan telah bekerja kembali atau iuran bagi mereka dibayar oleh Pemberi Kerja dan/atau Pekerja .
Dalam hal Peserta yang terkena PHK tidak bekerja kembali dan tidak mampu, berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan, demikian ditentukan pada ayat (3).
Kemudian Pasal 8 ayat (1) Perpres menentukan, Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan yang mengalami cacat total tetap dan tidak mampu, berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan.
Pada ayat (2) ditentukan, penetapan cacat total tetap dilakukan oleh dokter yang berwenang.
Tidak jelas siapa yang dimaksud dengan dokter yang berwenang. Apakah dokter yang merawatnya, atau dokter yang ditunjuk oleh BPJS Kesehatan atau oleh Menteri?
PERUBAHAN STATUS KEPESERTAAN
Perubahan status kepesertaan  dari Peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi bukan Peserta PBI Jaminan Kesehatan, menurut Pasal 9 ayat (1) Perpres dilakukan melalui pendaftaran ke BPJS Kesehatan dengan membayar iuran pertama.
Perubahan status kepesertaan sebagaiman tersebut diatas tidak mengakibatkan terputusnya Manfaat Jaminan Kesehatan.
Ketentuan tersebut diatas secara teknis operasional belum jelas.
Paling tidak ada tiga hal yang memerlukan pengaturan yang rinci dan operasional.
Pertama, siapa atau instansi mana yang berwenang menentukan perubahan status kepesertaan seseorang?
Kedua, bagaimana tata cara penilaiannya dan penghapusan namanya dari daftar kepesertaan sebelumnya?
Ketiga, siapa yang melakukan pendaftaran dan membayar iuran pertama, apakah Peserta yang bersangkutan atau Pemberi Kerja/dan atau Pekerja yang bersangkutan dalam hal yang bersangkutan Pekerja Penerima Upah?
Perubahan status kepesertaan dari bukan Peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan, menurut Pasal 9 ayat (3) Perpres dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.